Februari 17, 2022

Cerita Sang Ibu Dibalik Kesuksesan Pratama Arhan yang Berkarier di Klub Tokyo Verdy

 
Pratama Arhan. (Foto: Instagram/pratamaarhan8)

Jakarta - Pratama Arhan ramai diperbincangan belakangan ini setelah meneken kontrak dengan klub divisi 2 Liga Jepang, Tokyo Verdy. Keputusan Arhan berkarier di luar negeri tentu didukung oleh sang ibu, Surati. 

Surati tahu betul kecintaan anaknya terhadap sepak bola. Sejak kecil, Arhan sudah mengenal sepak bola, mulai dari bermain bola plastik. 

“Arhan dari kelas dua SD sudah main bola plastik di depan rumah tetangga dengan anak-anak yang lain, karena di sini tidak ada lapangan bola,” kenang Surati, dilansir dari Youtube belum lama ini.

Sadar atas hobi Arhan itu, Surati berjuang dan berkorban agar anaknya bisa sukses di lapangan hijau. 

Arhan berasal dari keluarga yang jauh dari kata mampu. Dia tinggal di rumah sederhana dan bergabung SSB di Blora. Sejak kecil, Arhan tidak pernah absen mengikuti sekolah sepak bola. 

“Dia itu walaupun hujan, walaupun terik, tidak pernah bolos sekolah bola. Satu minggu itu tiga kali dia masuk terus, enggak pernah absen latihan sepak bolanya,” ujar Surati.

Arhan pernah kesulitan untuk membeli sepatu sepak bola. Bahkan, dia pernah bermain dengan sepatu sepak bola yang harganya Rp 25 ribu. 

Seiring berjalannya waktu, Arhan terus tumbuh menjadi pesepak bola yang potensial di Jawa Tengah. Kemudian, dia bergabung ke akademi PSIS Semarang. 

Penampilan Arhan pun kian gemilang hingga masuk ke tim senior PSIS Semarang. Namanya semakin melambung setelah membela timnas Indonesia di Piala AFF 2020 di Singapura. 

Aksinya diajang tersebut membuat Arhan semakin terbang tinggi dan menjadi perbincangan klub-klub luar negeri. Hingga akhirnya dia bergabung klub Tokyo Verdy. 




Banyak yang Belum Tahu, Ini Kisah Pratama Arhan Hingga Akhirnya Tembus ke Liga Jepang

 
Pratama Arhan. (Foto: Instagram/pratamaarhan8)

Tokyo - Karier Pratama Arhan meroket setelah bergabung ke klub divisi 2 Liga Jpeang, Tokyo Verdy. Namanya melambung saat memperkuat timnas Indonesia, yang sebelumnya menjadi andalan PSIS Semarang. 

Arhan lahir di Blora, 21 Desember 2001. Keputusannya bermain di Jepang menjadi pengalaman pertama bagi pria yang memiliki ciri khas lemparan bola jauh itu. 

Pemain berusia 20 tahun itu berasal dari keluarga yang sederhana. Kendati demikian, orang tuanya sangat mendukung agar Arhan menjadi pemain profesional, seperti saat ini. 

Kualitas yang dimiliki Arhan tidak datang begitu saja. Dia mengasah kemampuannya bersama tim SSB-nya di Blora. Hujan dan panas terik matahari tak menjadi alasan baginya untuk bolos latihan. 

Situasi sulit pernah dihadapinya kala itu. Dia kesulitan membeli sepatu sepak bola. Bahkan, Arhan pernah main dengan sepatu sepak bola dengan harga RP 25 ribu. 

Perjuangan ibu Arhan, Surati memang harus diapresiasi demi membahagiakan anaknya. Dia rela mencari pinjaman sana-sini untuk mencukupi kebutuhan Arhan iku kompetisi. 

Seiring berjalannya waktu, Arhan tumbuh menjadi dewasa dan menjadi pesepak bola potensial di Jawa Tengah. Dia lalu bergabung ke akademi PSIS Semarang. 

Namanya semakin dikenal publik saat membela PSIS di Piala Menpora 2021. Dalam turnamen tersebut, Arhan mendapat penghargaan sebagai pemain muda terbaik. 

Penampilan Arhan lalu memikat hati pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Dia pun bergabung dalam skuat untuk Piala AFF 2020 di Singapura. 

Arhan semakin terbang tinggi. Penampilannya yang apik membuat dia semakin dikenal luas karena skill yang menawan. Dia kuat dalam bertahan maupun menyerang. 

Tak sampai disitu, Arhan juga membius pecinta sepak bola Asean dengan aksinya di Piala AFF 2020. Memiliki skill lemparan jauh serta tendangan roket. 

Selepas itu, namanya semakin diperbincangkan. klub dari Korea Selatan hingga Thailand disebut-disebut tertarik kepadanya. 

Kini, teka-teki kemana Arhan berlabuh sudah terungkap. Pemain yang berposisi bek kiri itu resmi diperkenalkan klub Tokyo Verdy. 

“Yang pertama pasti bersyukur salah satu cita-cita saya untuk bermain di luar negeri bisa terwujud dalam waktu dekat. Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada segenap manajemen PSIS dan agen saya yang telah membant proses aboard ini dan tidak menemui kesulitan dalam prosesnya. Mohon doanya,” kata Arhan dikutip dari laman PSIS. 



© Copyright 2019 suarabola.id | All Right Reserved